Peluang Sarjana Pendidikan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS/ASN)
terbuka luas. Sebab, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), merekrut sebanyak 2.630
orang Sarjana Mendidik untuk ditebar ke 34 daerah terdepan, terluar
dan tertinggal (SM-3T).
“Kabupaten Biak, misalnya, bagi guru yang ingin kembali ke daerahnya akan diterima dan akan diangkat menjadi PNS/ASN
disana. Hal itu disampaikan oleh Bupatinya,” kata Direktur Pendidik dan
Tenaga Kependidikan, Ditjen Dikti, Supriadi Rustad dalam penjelasanya
kepada sejumlah Sarjana Mendidik yang jadi peserta SM-3T di workshop
media tentang SM-3T, di Jakarta.
Menurut Supraidi tahun ini pesrta Sarjana Menddidik untuk di daerah
T-3 terus meningkat dibanding 2011 yang hanya sebanyak 2.479 orang.
“Kenapa bertambah? Karena kita ekspan ke daerah-daerah yang lain.
Misal Kalimantan Barat yang berbatasan dengan negara tetangga, Pulau
Nias, Sulawesi Utara, ada tambahan di sana,” kata Supriadi Rustad
disela-sela workshop media tentang SM-3T, di Jakarta.
Saat ini, program SM-3T masih berlaku jangka pendek, dimana
pesertanya hanya berada di daerah selama satu tahun. Namun demikian,
Supriadi menilai banyak manfaat yang diperoleh dari peserta SM-3T
sebagai masukan bagi Kemendikbud, terutama tentang kebutuhan pendidikan
di daerah 3T tersebut.
Keberadaan Sarjana Mendidik di daerah 3T juga diklaim, selain
memenuhi kebutuhan tenaga pendidik di wilayah pengabdiaannya, total
4996 peserta SM-3T yang turun ke lapangan dalam dua tahun ini juga
telah menjadi guru multifungsi.
“Dengan bekal keterampilan mendidik dan disiplin keilmuan memadai,
para Sarjana ini juga mampu menginspirasi anak agar mau kembali ke
sekolah,” ujar Supriadi.
Diketahui, SM-3T merupakan bagian dari program Maju Bersama
Mencerdaskan Indonesia (MBMI), untuk mempercepat pembangunan pendidikan
di daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Program ini dijalankan
sebagai solusi jangka pendek dan jangka panjang.
“Untuk jangka panjang, MBMI menyiapkan ketersediaan pendidik di
daerah 3T. Jadi anak-anak berbakat dari daerah 3T diasramakan di LPTK
yang sudah disiapkan dalam skema Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi,”
jelasnya.
SM-T3 POSITIF
Pengamat Pendidikan, Darmaningtyas mengatakan program SM-T3 dinilai
positif untuk melahirkan bibit-bibit guru masa depan. “Program ini bagus
untuk mencari bibit calon guru. Ini langkah baru yang harus
diapresiasi,” kata Darmaningtyas, di Jakarta.
Katanya, keberadaan program Sarjana Mendidik ini akan mampu
melahirkan guru-guru berkualitas. Karena para sarjana tidak langsung
diterima begitu saja menjadi guru, tapi harus melakukan praktek mengajar
terlebih dulu.
Meski program ini masih baru, kata Darmaningtyas, namun program ini
sejalan dengan apa yang dia harap-harapkan dulu, dimana penerimaan guru
dilakukan secara selektif.
“Dan program ini akan lahirkan guru kreatif, punya idealisme dan
panggilan jiwa yang tinggi. Karena guru akhir-akhir ini lebih banyak
mengejar soal materi,” tuturnya.
sudah saya pasang link ente gann
ReplyDelete