Sejarah motor diesel
Pada tahun 1893, mesin diesel
pertama kali ditemukan oleh Rudolf Diesel dari jerman. Sebelum adanya mesin
diesel sudah ditemukan terlebih dahulu motor bakar yang beroperasi dengan bahan
bakar murah yang ditemukan oleh dua orang Amerika Meltz dan Weiss. Mesin
tersebut mengubah panas menjadi energi mekanik, disertai tekanan udara murni
dalam silinder.
Pada mesin diesel, udara didalam
silinder dikompresikan hingga menjadi panas. Bahan bakar diesel yang terbentuk
kabut kemudian disemprotkan kedalam silinder. Oleh karena itu, mesin diesel
perbandingan kompresinya dibuat (15:1-22:1) lebih tinggi daripada mesin bensin.
Keuntungan mesin diesel
- Mempunyai efisiensi panas yang lebih besar, penggunaan bahan bakar lebih ekonomis
- Lebih tahan lama dan tidak memerlukan elektrik igniter
- Momen tidak berubah pada rentang tingkat kecepatan yang luas
Kerugian mesin diesel
- Tekanan pembakaran mksimum hampir dua kali mesin bensin, suara dan getaran mesin diesel lebih besar karena tekanan pembakaran yang tinggi maka mesin diesel harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan tinggi dan harus mempunyai struktur yang kuat, jauh lebih berat dan biaya pembuatannya lebih mahal
- Memerlukan sistem injeksi yang presisi
- Mempunyai kompresi yang tinggi dan membutuhkan gaya yang lebih besar untuk memutarnya, perlu motor starter dan batery dengan kapasitas yang lebih besar.
Panas tinggi yang dimiliki oleh
udara yang dikompresi sanggup untuk membakar sendiri bahan bakar yang
disemprotkan tadi. Namun karena hasil yang kurang memuaskan, maka bahan bakar
diganti dengan bahan bakar cair yang disemprotkan kedalam silinder pada akhir langkah
kompresi, dngan menggunakan udara tekan.
Pada saat ini motor diesel tidak
lagi menggunakan sistem penyemprotan udara tekan, melainkan dengan digunakan
pompa yang menyemprotkan bahan bakar kedalam silinder melalui suatu iject
Prinsip kerja motor diesel.
Proses kerja dari sebuah mesin
diesel terbagi menjadi 4 proses yaitu:
a. Intake stroke
Pada langkah hisap, udara dimasukkan
kedalam silinder. Piston membentuk kevakuman didalam silinder. Piston bergerak
kebawah dari titik mati atas ke titik mati bawah. Katup hisap terbuka selama
langkah ini dan katup buang tertutup.
b. compression stroke
Udara yang dihisap kedalam silinder
kemudian dimampatkan, posisi kedua katup baik hisap maupun buang tertutup,
sehingga suhunya naik.
c. langkah kerja (power stroke)
Pada akhir langkah kompresi, bahan
bakar disemprotkan kedalam ruang bakar. Posisi kedua katup masih
tertutup,karena suhu tinggi dari udara yang dimampatkan tadi maka bahan bakar
akan terbakar. Suhunya semakin tinggi diikuti dengan tekanannya tinggi juga
sehingga mendorong piston turun menuju TMB.
d. langkah buang (exhaust stroke)
Setelah sampai di TMB piston
bergerak naik menuju TMA, katup buang terbuka, sehingga sisa gas hasil
pembakaran dibuang keluar. Proses ini terjadi secara berulang-ulang sehingga
dihasilkan putaran yang kontinu.
Persyaratan agar mesin dapat bekerja
dengan baik :
- Tekanan kompresi yang tinggi
- Waktu penyemprotan bahan bakar yang tepat.
- Campuran bahan bakar dan udara yang tepat.
0 Response to "Dasar teori Diesel"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.