Teliti Program Desa Siaga, Endang Raih Doktor

Mahasiswa program doktoral Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Endang Sutisna Sulaeman menyatakan, para pengambil kebijakan kesehatan dan pengelola program kesehatan perlu memperhatikan model yang sistematik dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

“Model sistematik pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan yang dimaksud meliputi kebijakan, kelembagaan, ketenagaan, penyelenggaraan, sarana dan prasarana, pembiayaan serta penilaian dan pengendalian,” jelas Endang saat mempertahankan desertasinya dalam ujian doktor, di Kampus UNS, Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut, Endang mempertahakan disertasi yang berjudul Model Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Studi Pada Program Desa Siaga di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Pada sidang yang dipimipin langsung oleh Rektor UNS Ravik Karsidi, dia berhasil mendapat nilai 4 dan meraih predikat sangat memuaskan.

Endang mengatakan, pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dilaksanakan dengan berlandaskan pada paradigma sehat. Secara mikro paradigma sehat berarti, pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitasi.

“Kebijakan desentralisasi member peluang yang besar bagi pemerintah daerah kabupaten/kota baik eksekutif dan DPRD untuk memegang kewenangan penuh terhadap bidang kesehatan termasuk pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan,” paparnya.

Doktor ke-59 UNS itu menyatakan, Puskesmas sebagai ujung tombak sistem pelayanan kesehatan nasional sangat menentukan keberhasilan dan kelestarian program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.

“Sejalan dengan itu perlu upaya penguatan Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan dan pusat pemberdayaan masyarakat, serta mengimplementasikan pengarusutamaan (mainstreaming) upaya promosi kesehatan pada upaya kesehatan wajib Puskesmas,” urainya.

Menurut Endang, upaya penguatan ketenagaan kesehatan di Puskesmas diarahkan pada ketersediaan, pemerataan, dan pendayagunaan fungsi tenaga penyuluh atau promosi kesehatan Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai tenaga fungsional. “Di samping itu perlu dilakukan upaya penguatan keberadaan dan fungsi fasilitator program kesehatan, serta memelihara kelestarian kader kesehatan melalui upaya motivasi berdasarkan kebutuhannya,” kata Endang.

Untuk program Desa Siaga, menurut Endang, dalam pengembangan program Desa Siaga seyogyanya dilakukan dengan pendekatan sistem meliputi unsur-unsur masukan, proses, dan hasil. “Selain itu, perlu mengubah paradigma pengelolaan program Desa Siaga dari pendekatan top-down menjadi pendekatan bottom up,” tutupnya.



0 Response to "Teliti Program Desa Siaga, Endang Raih Doktor"

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.