Real Madrid yang saat ini terguncang prahara, terusik problem kecil lain
yang jika dibiarkan, akan melebar. Sebelumnya, Kepler “Pepe” Laveran
Ferreira, mengklaim bahwa para pemain dan bahkan pelatih asal Portugal,
mendapat perlakuan tak adil di Spanyol.
Klaim itu dipertegas legenda Los Blancos dan juga tim nasional Portugal, Carlos Secretário. Pria berusia 42 tahun yang kini membesut klub Portugal, Salgueiros 08 itu mengaku punya pengalaman yang sama dengan Pepe.
Bagi Secretário, kesetaraan hanya terjadi ketika tim tengah mengalami masa-masa kejayaan. Namun ketika terjadi masalah, baik internal maupun prestasi, pemain asing selalu didiskriminasikan dan acap dikambinghitamkan.
“Saat saya bersama Real Madrid, saya tahu bahwa ketika segalanya berjalan baik, semua orang akan diperlakukan baik pula. Tetapi ketika terjadi masalah, para pemain asing yang harus membayarnya,” ketus Secretário kepada Antena1, Sabtu (29/12/2012).
“Orang-orang Spanyol sangat nasionalistis. Mereka menuntut banyak dari pelatih hanya karena dia orang Portugal. Dan (José) Mourinho, akan jadi orang yang dibenci begitu klub sedang terpuruk,” lanjutnya.
Melihat polemik ini, petinggi Dewan Olahraga Spanyol, Miguel Cardenal, membantah klaim Pepe dan Secretário di atas dan menegaskan bahwa, tak ada yang namanya perbedaan perlakuan, apalagi dengan legiun asing asal Portugal, tetangga Spanyol yang kerap bermusuhan di abad-abad pertengahan.
“Anda harus menyakinkan padanya (Pepe) bahwa klaim itu tidak benar. Kami punya perasaan persaudaraan dengan orang-orang Portugal di sini dan mereka, punya kontribusi besar terhadap sepakbola kami. Mereka punya pemain-pemain dan pelatih hebat, yang sudah memberi banyak hal di Spanyol,” tegas Cardenal.
“Anda harus mencari tahu tentang, apa yang membuatnya merasa harus mengatakan hal itu. Dia harus melihat yang sebaliknya bahwa dia dicintai di sini, bahwa fans dari timnya selalu mendukung meski sedang mengalami masa-masa sulit,” pungkasnya.
Klaim itu dipertegas legenda Los Blancos dan juga tim nasional Portugal, Carlos Secretário. Pria berusia 42 tahun yang kini membesut klub Portugal, Salgueiros 08 itu mengaku punya pengalaman yang sama dengan Pepe.
Bagi Secretário, kesetaraan hanya terjadi ketika tim tengah mengalami masa-masa kejayaan. Namun ketika terjadi masalah, baik internal maupun prestasi, pemain asing selalu didiskriminasikan dan acap dikambinghitamkan.
“Saat saya bersama Real Madrid, saya tahu bahwa ketika segalanya berjalan baik, semua orang akan diperlakukan baik pula. Tetapi ketika terjadi masalah, para pemain asing yang harus membayarnya,” ketus Secretário kepada Antena1, Sabtu (29/12/2012).
“Orang-orang Spanyol sangat nasionalistis. Mereka menuntut banyak dari pelatih hanya karena dia orang Portugal. Dan (José) Mourinho, akan jadi orang yang dibenci begitu klub sedang terpuruk,” lanjutnya.
Melihat polemik ini, petinggi Dewan Olahraga Spanyol, Miguel Cardenal, membantah klaim Pepe dan Secretário di atas dan menegaskan bahwa, tak ada yang namanya perbedaan perlakuan, apalagi dengan legiun asing asal Portugal, tetangga Spanyol yang kerap bermusuhan di abad-abad pertengahan.
“Anda harus menyakinkan padanya (Pepe) bahwa klaim itu tidak benar. Kami punya perasaan persaudaraan dengan orang-orang Portugal di sini dan mereka, punya kontribusi besar terhadap sepakbola kami. Mereka punya pemain-pemain dan pelatih hebat, yang sudah memberi banyak hal di Spanyol,” tegas Cardenal.
“Anda harus mencari tahu tentang, apa yang membuatnya merasa harus mengatakan hal itu. Dia harus melihat yang sebaliknya bahwa dia dicintai di sini, bahwa fans dari timnya selalu mendukung meski sedang mengalami masa-masa sulit,” pungkasnya.
0 Response to "Legiun Portugal Diperlakukan Diskriminatif (Legenda Madrid)"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.