pembakaran
Secara umum timbulnya api (kebakar) akibat adanya bahan bakar, panas dan oksigen. (VEDC Malang)
Agar
pembakaran dapat sempurna di dalam motor (engine) ada beberapa
peryaratan baik perbandingan campuran maupun saat (waktu) yang tepat.
Untuk lebih memahami hal tersebut, akan di uraikan proses pembakaran,
Bahan bakar dan perbandingan campuran udara dan bahan bakar.
Proses Pembakaran
Secara
umum pembakaran didifinisikan sebagai reaksi kimia atau persenyawaan
bahan bakar dengan oksigen dengan diikuti oleh sinar dan panas.Unsur
utama dalam bahan bakar motor bensin yaitu carbon dan hydrogen. Dikenal ada tiga teori pembakaran hydrocarbon tersebut antara lain:
1. Hydrocarbon terbakar bersama-sama dengan oxygen sebelum carbon bergabung dengan oxygen.
2. Carbon terbakar lebih dahulu dari pada hydrogen.
3.
Senyawa Hydrocarbon terlebih dulu bergabung dengan oxygen dan
membentuk senyawa (senyawa hydoxylasi) yang kemudian dipecah secara
terbakar (Thermis).
Dalam
pembakaran hydrocarbon yang biasa (normal) tidak akan terjadi jelaga
apabila kondisi memungkinkan untuk proses hydroxilasi. Proses ini akan
terjadi bila percampuran pendahuluan (pre-mixture) antara bahan bakar
dengan udara mempunyai waktu yang cukup, sehingga memungkinkan masuknya oxygen ke dalam molekul hydrocarbon. Bila oxygen dan hydrocarbon tidak bercampur dengan baik, maka akan terjadi proses kracking dimana pada nyala akan timbul asap. Pembakaran semacam ini disebut pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran Normal:
Dimulai
pada saat terjadinya loncatan api pada busi. Api membakar gas bakar
yang berada di sekelilingnya dan terus menjalar ke seluruh bagian sampai
semua partikel gas terbakar habis. pembagian nyala api pada waktu
ignition delay terjadi merata ke seluruh bagian. yang sebenarnya
mekanisme pembakaran di dalam motor ini bersifat kompleks, dimana ia
berlangsung beberapa phase. yang paling penting yaitu adanya proses
perambatan api dan adanya pembakaran (combustion). saat gas
dikompresikan, tekanan dan suhu naik, sehingga terjadi reaksi kimia
dimana molekul-molekul hydrocarbon terurai
bergabung dengan oxygen dan udara. bentuk ruang bakar yang menimbulkan
turbulensi pada gas tadi akan membuat gas bakar tersebut dapat
tercampur dalam keadaan homogen.
Saat pengapian dan terjadinya tekanan pembakaran maksimum
Saat pengapian dan terjadinya tekanan pembakaran maksimum, beberapa derajat poros engkol (BTDC), campuran tersebut dibakar oleh percikan bunga api dari elektroda busi. Walaupun
telah dipercikan bunga api, campuran bahan bakar dan udara baru akan
terbakar setelah beberapa saat dari percikan bunga api (tertunda
beberapa saat). Dengan terbakarnya campuran bahan bakar dan udara, pada
ruang bakar terjadi kenaikan tekanan dan temperatur. Torak tetap
bergerak dari TMB ke TMA.
Tekanan gas pembakaran akan mencapai tingkat maksimum pada posisi tertentu dari torak. Unt memperoleh tenaga yang tinggi dari hasil pembakaran ini, maka tekanan pembakaran diusahakan mencapai maksimum setelah torak berada 10o p.e setelah titik mati atas (TMA) .
Jadi
walaupun penyalaan bunga api busi dilakukan sebelum torak mencapai
TMA, tekanan pembakaran maksimum akan dicapai setelah torak melewati TMA. Kurva tekanan pembakaran gas selengkapnya perhatikan gambar berikut:
Gambar Kurva pembakaran gas pada ruang bakar
0 Response to "Proses terjadinya pembakaran"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.