Sistem pengapian flywheel magnet merupakan sistem pengapian yang paling
sederhana dalam menghasilkan percikan bunga api di busi dan telah
terkenal penggunaannya dalam pengapian motor-motor kecil sebelum
munculnya pengapian elektronik. Sistem pengapian ini mempunyai
keuntungan yaitu tidak tergantung pada baterai untuk menghidupkan awal
mesin karena sumber tegangan langsung berasal dari source coil (koil
sumber/pengisi) sendiri.
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya (lihat bagian sumber tegangan pada sepeda motor), yang menghasilkan arus listrik adalah alternator atau flywheel magneto. Sistem pengapian magnet terdiri dari rotor yang berisi magnet permanen/tetap, dan stator yang berisi ignition coil (koil/spool pengapian) dan spool lampu. Rotor diikatkan ke salah satu ujung crankshaft (poros engkol) dan berputar bersama crankshaft tersebut serta berfungsi juga sebagai flywheel (roda gila) tambahan.
Arus listrik dihasilkan oleh alternator atau flywheel magneto adalah arus listrik bolak-balik atau AC (Alternating Currrent). Hal ini terjadi karena arah kutub magnet berubah secara terus menerus dari utara ke selatan saat magnet berputar.
a. Cara kerja sistem pengapian magnet
Prinsip kerja
dari sistem pengapian ini adalah seperti “transfer/pemindahan energi”
atau “pembangkitan medan magnet”. Source coil pengapian terhubung dengan
kumparan primer koil pengapian. Diantara dua komponen (koil) tersebut
dipasang platina (contact breaker/contact point) yang berfungsi sebagai
saklar dan dipasang secara paralel dengan koil-koil tadi. Pada saat
platina dalam keadaan menutup, maka arus yang dihasilkan magnet akan
mengalir ke massa melalui platina, sedangkan pada koil pengapian tidak
ada arus yang mengalir. Saat posisi rotor sedemikian rupa sehingga arus
yang dihasilkan source coil sedang maksimum, platina terbuka oleh
cam/nok.
Kejadian ini menyebabkan arus ke massa lewat platina terputus dan arus
mengalir ke kumparan primer koil dalam bentuk tegangan induksi sekitar
200V – 300V. Karena perbandingan kumparan sekunder lebih banyak
dibanding kumparan primer, maka pada kumparan sekunder terjadi induksi
yang lebih besar sekitar 10KV – 20KV yang bisa membuat terjadinya
percikan bunga api pada busi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara.
Induksi ini disebut induksi bersama (mutual induction). Untuk
menghasilkan tegangan induksi yang besar maka pada saat platina mulai
membuka, tidak boleh ada percikan bunga api dan aliran arus pada platina
tersebut yang cenderung ingin terus mengalirnya ke massa. Oleh karena
itu, pada rangkaian sistem pengapian dipasangkan kondensor/kapasitor
untuk mengatasi percikan pada platina saat mulai membuka.
b. Pengontrolan saat pengapian (ignition timing)
Pengontrolan
saat pengapian pada sistem pengapian magnet generasi awal pada umumnya
telah di set/stel oleh pabrik pembuatnya. Posisi stator telah ditentukan
sedemikian rupa sehingga untuk merubah/membuat variasi saat
penga-piannya tidak dapat dilakukan. Walau demikian pengubahan saat
pengapian masih dapat dilakukan dengan jumlah variasi yang kecil yaitu
dengan merubah celah platina.
Perubahan saat pengapian yang cukup kecil
tadi masih cukup untuk motor kecil dua langkah, sedangkan untuk motor
yang lebih besar dan empat langkah dibutuhkan pemajuan (advance) saat
pengapian yang lebih besar seiring dengan naiknya putaran mesin. Untuk
mengatasinya dipasangkan unit pengatur saat pengapian otomatis atau ATU
(automatic timing unit).
ATU terdiri dari sebuah piringan yang di bagian tengahnya terdapat pin
(pasak) yang membawa cam (nok). Cam dapat berputar pada pin, tetapi
pergerakkannya dikontrol oleh dua buah pegas pemberat.
Pada saat kecepatan idle dan rendah, pegas menahan cam ke posisi memundurkan (retarded) saat pengapian, Sedangkan pada saat kecepatan mesin dinaikkan, pemberat akan terlempar ke arah luar karena gaya gravitasi. saat pengapian. Hal ini akan berakibat cam berputar dan terjadi pemajuan (advance). Semakin naik putaran mesin, maka pemajuan saat pengapian pun semakin bertambah maksimum pemajuan seki-tar +20 putaran sudut crankshaft
0 Response to "Sistem Pengapian Dengan Magnet (Flywheel Generator / Magneto Ignition System)"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.