Harga Batu Bara Anjlok Berdampak Pada Perusahaan Daerah


Pasca dibukanya industri baru tambang batu bara di wilayah Amerika dan Afrika membuat harga tambang batu bara di tingkat pasaran dunia saat ini mengalami penurunan drastis, termasuk di Indonesia sendiri.

Tentu saja, dampaknya juga dirasakan oleh Perusda Benuo Taka, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang mengelola areal tambang batu bara seluas 1075 hektare, meskipun yang produktif baru hanya 200 hektare. “Memang saat ini harga ekspor batu bara mengalami anjlok. Antara biaya produksi, biaya operasional dan harga jual tak sesuai lagi.

Penurunan ini akibat dibukanya industri baru tambang batu bara di Amerika dan Afrika. Pengaruhnya sampai ke tingkat asia, termasuk Indonesia sendiri,” ujar Direktur Utama (Dirut) Perusda Benuo Taka, Kabupaten PPU Sabudin yang didampingi Kepala Divisi Pertambangan, Perusda Benuo Taka, Gunawan kepada Balikpapan Pos, Selasa (17/12).

Sabudin menjelaskan, harga pasaran tambang batu bara tingkat dunia sebelum mengalami fluktuasi harga bisa sampai 80 USD per metrik ton, namun sekarang turun menjadi 65 USD per metrik ton.

Menurut Sabudin permintaan pasar ekspor mengenai tambang batu bara ini ditentukan oleh kebijakan Amerika dan Afrika, misalnya kualitas kalori batu bara harus mengikuti standar internasional. Sementara Perusda sendiri selama ini belum mampu memenuhi permintaan pasar internasional mengenai batu bara ini.

“Kami belum pernah pengalaman ekpsor batu bara sampai ke luar negeri. Meskipun saat ini harga batu bara di pasaran dunia anjlok, dampaknya juga dirasakan di dalam negeri sendiri.

Kami selama ini masih jual di pasaran lokal saja untuk memenuhi permintaan pembangkit tenaga listrik yang pakai bahan bakar batu bara,” papar Sabudin. Itu pun, ujar mantan ketua KPUD PPU ini, harganya ikut turun, biasanya mampu ekspor ke dalam negeri sampai Rp 350 ribu per metrik ton, sekarang jadi Rp 150 ribu per metrik ton, dengan kualitas standar kalori 4.100 sampai 4.300.

Karena penjualan batu bara di dalam negeri pakai mata uang rupiah. Penurunan ini juga diakui oleh Jamaluddin, salah satu pengusaha batu bara di Kabupaten PPU, akibat tekanan harga batu bara tingkat dunia tinggi, ia pun harus rela menyetop usahanya dulu.

“Kami juga ikut merasakan dampaknya, karena harga pasaran di tingkat lokal juga turun. Apalagi kualitas kalorinya rendah, jadi tak mampu bersaing dengan perusahaan batu bara lainnya. Jadi, sementara ini usaha kami stop dulu,” tutur Jamaluddin.

Untuk diketahui, jumlah perusahaan tambang batu bara di PPU ada 125 perusahaan, 81 di antaranya yang benar-benar memenuhi kelengkapan perizinan dari Pemkab PPU.

0 Response to "Harga Batu Bara Anjlok Berdampak Pada Perusahaan Daerah"

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.