a) Capacitor Discharge Ignition (CDI)
CDI
berkerja dengan prinsip kerja yang berbeda dengnan sistem pengapian
yang telah dijelaskan sebelumnya. Ini dikembangkan untuk engine yang
mempunyai unjuk kerja yang tinggi.
Perbedaan utama dengan sistem pengapian elektronik adalah pada kapasitor penyimpan dan cara kerja modul elektronik.
Cara Kerja
Modul
elektronik mengendalikan perubahan catudaya 12 V ke 400 V yang
digunakan untuk mengisi kapasitor penyimpan yang besar. 400 V
diperlukan untuk mencapai tingkat enerji yang diperlukan untuk
mengoperasikan sistem.
Diagram Rangkaian. CDI yang tidak memakai kontak poin dengan Pulsa Induktif System Generator dalam Distributor.
Pada
titik pengapian theristor dipicu, muatan kapasitor dikosongkan melalui
lilitan utama coil pengapian. Kecepatan pertumbuhan medan magnit jauh
lebih cepat daripada sistem pengapian tradisional dengan efek tegangan
yang cepat terjadi pada lilitan sekunder untuk menghasilkan bunga api
untuk busi. Begitu muatan kapasitor dikosongkan theristor mati untuk
kemudian memulai kembali siklus pengapian.
- Keunggulan-keunggulan
a) Sistem CDI tidak tergantung waktu (sudut dwell) untuk memastikan magnetic coil pengapian terpenuhi sepenuhnya.
b) Dapat beroperasi pada frekuensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan sistem pengapian elektronik dan kontak tradisional.
- Kelemahan-Kelemahan
a) Untuk banyak aplikasi durasi bunga api terlalu singkat untuk memperoleh pengaian yang dapat diandalkan.
b. Sistem Pengapian Magneto
Tujuan
Sistem
pengapian magnet berkerja tidak tergantung pada sumber batere dan
memberikan tegangan tinggi yang diperlukan untuk membakar campuran
udara/bahan bakar di dalam ruang pembakaran.
Penerapan.
Sistem
magnet dikenal sangat kompak, bobotnya ringan dan sangat sesuai untuk
digunakan pada engine yang dirancang untuk menggerakkan:
(a) Kendaraan kecil.
(b) Perangkat daya.
(c) Sepeda motor.
(d) Kendaraan salju.
(e) Pemotong rumput.
(f) Mesin gergaji.
(g) Engine untuk perahu motor.
(h) Mesin pertanian.
(i) Engine stasioner
Konstruksi
|
Sistem magnet ini terdiri dari:
(a) Flywheel baja yang berputar yang dilengkapi dengan magnet permanen, dipasangkan pada poros engkol engine.
Pelat dudukan Magnet
(b) Pelat
dudukan yang tidak bergerak (tetap) menyangga armatur pengapian (coil),
kontak poin dan kapasitor. (Sistem yang dikendalikan elektronik
mempunyai pembangkit pulsa yang dipasangkan pada pelat dudukan.
Cara Kerja
Medan
magnet yang terdapat pada flywheel sejajar dengan inti armatur
pengapian. Pada saat flywheel berputar tegangan AC diinduksikan pada
rangkaian primer.
Kerja magnet saat kontak poin tertutup.
Saat kontak poin tertutup arus induksi mengalir pada lilitan primer armatur pengapian menghasilkan medan magnet.
Kerja magnet saat kontak poin terbuka
Dalam
waktu yang singkat kontak poin terbuka dan aliran arus induksi
berhenti, medan magnet kolap dan menghasilkan induksi tegangan tinggi
pada lilitan sekunder coil, menghasilkan percikan bunga api pada busi.
Catatan
Untuk
mendapatkan outpu yang maksimal, sistem magnet dirancang untuk membuka
kontak poin saat arus induksi maksimum mengalir pada lilitan primer
coil.
Beragam
bentuk rancangan akan kita temui sesuai dengan bentuk rancangan engine
dan penggunaan perangakat pemicu elektronik. Sistem magnet juga dapat
digunakan pada engine bersilinder banyak, menggantikan distributor
tradisional atau digerakkan oleh poros bubungan engine.
Unit magnet untuk engine bersilinder banyak
kalau untuk aplikasi pada mesin dg silinder yg banyak jumlahnya semisal 6 silinder. bagaimanakah caranya mengatur map nah voor nya
ReplyDelete