Propeller
Shaft yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang
berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya mesin dari transmisi ke
differensial dengan variasi perubahan sudut yang selalu terjadi pada
poros tersebut saat memindahkan putaran dan daya.
Pada kendaraan
tipe FR (front engine rear drive) dan FWD/AWD (four wheel drive), untuk
memindahkan tenaga mesin dari transmisi ke differential, diperlukan
propeller shaft atau sering juga disebut sebagai drive shaft.
Panjang pendeknya propeller shaft tergantung dari panjang kendaraan.
Pada kendaraan yang panjang, propeller dibagi menjadi beberapa bagian
untuk menjamin supaya tetap dapat bekerja dengan baik.
Suspensi
kendaraan mengakibatkan posisi differential selalu berubah-ubah
terhadap transmisi, sehingga propeller harus dapat menyesuaikan
perubahan sudut dan perubahan jarak, agar tetap mampu meneruskan
putaran dengan lancar. Mekanisme atau komponen tersebut adalah
universal joint atau sering disebut U-joint.
Gambar 1.1 Konstruksi Propeller Shaft
UNIVERSAL JOINT
Universal
Joint yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang
berfungsi untuk memungkinkan poros berputar dengan lancar walaupun
terjadi perubahan sudut. Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi
danberakibat pada posisi differential selalu berubah-ubah terhadap
transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut
agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga universal joint
harus mempunyai syarat : dapat mengurangi resiko kerusakan propeller
saat poros bergerak naik/ turun, tidak berisik atau berputar dengan
lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah rusak. Dilihat dari
konstruksinya, universal joint dibagi dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Hook joint ( paling banyak dipakai )
Pada
umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain
konstruksinya yang sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan
konstan. Konstruksi hook joint adalah seperti di atas. Ada dua tipe
hook joint yaitu shell bearing cup type dan solid bearing cup type.
Pada tipe shell bearing cup universal joint tidak bisa dibongkar
sedangkan pada tipe solid bearing cup bisa dibongkar.
Gambar 1.2 Konstruksi Hook Joint
2.Flexible Joint
Gambar 1.3 Konstruksi Flexible Joint
Konstruksi
dari universal joint model flexible joint dapat dilihat pada gambar di
atas. Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik,
dan tidak memerlukan minyak/ grease.
3.Trunion joint
Gambar 1.4 Konstruksi Trunion Joint
Model
ini berusaha menggabungkan tipe hook joint dan slip joint, namun
hasilnya masih dibawah slip joint sendiri, sehingga jarang digunakan.
Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di atas.
4. Slip joint
Bagian
ujung propeller yang dihubungkan dengan poros out-put transmisi
terdapat alur-alur untuk pemasangan slip joint. Hal ini memungkinkan
panjangnya propeller shaft sesuai dengan jarak output transmisi dengan
differential. Konstruksinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1.5 Konstruksi Slip Joint
Pemeriksaan, Servis dan Perbaikan Propeller Shaft, Universal Joint dan Center Bearing
Perawatan
yang dilakukan pada propeller shaft adalah memberikan pelumasan dengan
grease pada universal joint, Transmission, body, Sleeve joint ,
YokeTube, Flange. Pemeriksaan dilakukan untuk mencegah suatu
kerusakanatau untuk memastikan penyebab suatu kerusakan. Pemeriksaan
pencegahan atau perawatan dilaksanakan secara berkala dan rutin untuk
memeriksa/ menjaga kondisi komponen dan kerjanya. Sedang pemeriksaan
gunamemastikan penyebab kerusakan harus dilakukan dengan betul-betul
cermat dan perlu analisa kasus dan perlu pemeriksaan komponen dengan
urutan yang cepat, tepat dan benar.
a) Bunyi dari propeller shaft
Pemeriksaan
terhadap bunyi diperlukan pendengaran yang baik, ketelitian dan
kecermatan yang tinggi, karena pada kendaraan akan terdapat sumber
bunyi yang komplek sehingga kalau tidak cermat sering terkecoh pada bunyi-bunyi yang lain.
b) Getaran dari propeller shaft
Pemeriksaan
terhadap getaran dan bunyi pada propeller shaft harus dilaksanakan
secara teliti dan cermat, dengan mengangkat roda penggerak, dan
menghidupkan mesin pada posisi gigi transmisi masuk. Naikkan putaran
mesin secara bertahap dan amati getaran dan bunyi dari propeller
shaft. Jika ditemukan adanya getaran atau bunyi dari propeller shaft
maka lakukan pemeriksaan baut-baut pengikat dan atau lepaskan unit
propeller dan lakukan pemeriksaan komponen.
0 Response to "Propeller Shaft"
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.