Exhaust Gas Recirculation

EGR system


Funsi kerja EGR system adalah untuk mengembalikan sebagian exhaust gas kembali ke ruang baker untuk mengurangi emisi gas buang.

Aliran udara dan Exhaust Gas

Prinsip kerja EGR system adalah mengembalikan exhaust gas ke engine. Quantity oksigen akan berkurang dengan dicampurnya udara masuk dengan exhaust gas, sehingga menghasilkan temperature pembakaran yang rendah. Hal ini akan mengurangi  nitrogen oxide, NOx, didalam exhaust gas.
Penurunan  nitrogen oxide emission memungkinkan memenuhi syarat regulasi emisi gas buang dan mengoptimalkan power engine dan fuel consumption.
Sebagian exhaust gas yang keluar dari engine lewat exhaust manifold akan melewati EGR valve dan EGR cooler, dimana dia akan didinginkan. Exhaust gas yang didinginkan akan dikirimkan kembali menuju intake system dan bercampur dengan air intake

Controlling the flow

Engine control unit mengonterol aliran exhaust gas. Control unit mengatur kandunagn EGR, misalnya seberapa banyak volume gas buang yang akan dikembalikan ke dalam engine. Tingkatan diukur dalam persen, misalnya 10% EGR content berarti bahwa 10% adalah exhaust gas yang dikembalikan dan 90% adalah udara. Engine control unit mengontrol EGR valve, menggunakan valves, untuk menentukan EGR content secara tepat pada segala kondisi operasional unit.
 
Flow sensor mendeteksi dan menginformasikan ke control unit seberapa banyak udara yang masuk ke dalam engine. Control unit juga menerima informasi dari  charge air and temperature sensors. Control unit menggunakan informasi tersebut untuk menghitung total volume gas ( udara dan EGR gas) yang akan masuk ke cylinder. Dengan mengukur  total volume gas dan mengurangi dari toral flow udara yang didapat dari flow sensor, control unit dapat menghitung besarnya exhaust gas yang akan dikembalikan ke intake system (EGR content). Untuk meningkatkan tingkat akurasi dan mencegah terjadinay salah kalkulasi, control unit akan menutup valve EGR pada interval waktu tertentu, untuk mencegah exhaust gas mengalir kembali. Controll unit membandingkan nilai dari mass flow sensor, harus sama dengan gas yang masuk ke dalam cylinder. Jika nilai tidak cocok, control unit akan mengkalibrasi mass flow sensor. Ketika EGR system mati, system tetap akan mengaktifkan pada interval-interval tertentu. Jika terjadi kerusakan dimana control unit tidak bias mengontrol komponen EGR, maka akan muncul fault code. EGR system ipada kondisi ini akan dimatikan. Alternatif lainya, engine akan running dengan EGR tapi tanpa adanya feed back dari mass flow sensor.  Controll unit mengatur EGR content dengan nilai tertentu sesuai dengan posisi EGR. Pada kondisi ini, kalibrasi mass flow sensor akan dimatikan
Jika terjadi kerusakan pada system, warning lamp juga akan menyala.
Cold engine
Engine control unit menerima informasi dari coolant temperature sensor. Jika coolant temperature dibawah 60°, control unit tidak akan mengirimkan signal ke proportional valve untuk membuka EGR valve. Sehingga tidak ada exhaust gas yang di kembalikan. EGR valve akan menutup ketika  warming up menggunakan  retarder.
Warm engine
Ketika coolant temperatue sudah naik sesuai temperature kerja, engine control unit mengirimkan signal ke proportional valve untuk membuka EGR valve. EGR gases mengalir melalui  EGR valve melewati EGR cooler, diamana dia didinginkan dan dikembalikan menuju ke engine.
Ketika throttle pedal di injak secara tiba-tiba, engine control unit akan menutup EGR valve. Engine sesaat akan mengalamikekurangan udara sebelum putaran turbo naik.
Shut-off criteria
Controll unit akan mematikan EGR system jika :
_ Apabila charge air pressure dan temperature sensors signal mengindikasikan kemungkinan terjadi beku di dalam intake manifold.
_ Ketika exhaust brake diaktifkan.
_ Ketika trhotle pedal diinjak secara tiba-tiba (akselerasi)
_ Ketika unit dioperasikan di daerah dataran
_ Ketika Coolant temperature terlalul tinggi. PAda temperature sekitar 100°C


  1. Air filter
  2. Mass flow indicator
  3. Turbocharger
  4. Charge air cooler
  5. Turbocharger rotation speed sensor
  6. Electrical actuator for the turbocharger
  7. Intake manifold
  8. Cylinders
  9. Exhaust manifold
  10. Sensor for measuring the exhaust back pressure
  11. EGR valve with pneumatic control cylinder
  12. Position sensor for the EGR valve
  13. Charge air temperature sensor
  14. Charge air pressure sensor
  15. Valve block with a proportional valve for the EGR valve, exhaust brake and an on/off valve for by-pass
  16. Engine control unit
  17. Water-cooled EGR cooler
  18. By-pass valve
  19. Air-cooled EGR cooler  
  20.  The exhaust brake                 SUMBER:  http://www.coalminingindonesia.blogspot.com

1 Response to "Exhaust Gas Recirculation "

  1. bisa gk tuliskn syarat -syarat ap sja yg diperlukan untuk exhaust manifold
    trma ksih

    ReplyDelete

Terima kasih telah berkunjung di Bestmechanic.blogspot.com semoga apa yang anda baca bermanfaat. Silahkan bergabung dengan Bestmechanic.blogspot.com dengan cara klik SUKA dalam LIKE BOX. dan saya tunggu kritik dan sarannya. Terima kasih.